Irjen Pol. Nanang Avianto dan Gubernur Jatim Tinjau Antusiasme Warga Tuban Sambut KDMP

Estimated read time 2 min read

Tuban – Gubernur Jawa Timur Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si., Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin, M.A., serta Forkopimda Jawa Timur melakukan kunjungan kerja di wilayah kabupaten Tuban, Senin (21/07/2025).

Kehadiran pejabat tinggi Jawa Timur ini dalam rangka peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) oleh Presiden Prabowo Subianto yang titik peresmian program diselenggarakan di desa Bentangan kecamatan Wonosari kabupaten Sleman Jawa Tengah.

Sebanyak 80 ribu kelembagaan koperasi desa secara simbolis diluncurkan dalam momen bersejarah ini sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan mempercepat pembangunan desa.

Di Tuban sendiri, peluncuran ini dilaksanakan di desa Pucangan kecamatan Montong dan disambut antusias oleh masyarakat dan para pemangku kepentingan setempat.

Dalam arahannya Presiden Prabowo mengatakan bahwa koperasi merupakan alatnya bangsa yang lemah akan tetapi kalau di bangun akan menjadi kuat, menurutnya koperasi memiliki konsep gotong royong oleh sebab itu koperasi yang akan merubah dari yang lemah menjadi kuat.

Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo juga mengingatkan kepada seluruh pengurus Koperasi Desa Merah Putih agar selalu bekerja dengan baik.

“Saya ingatkan seluruh pengurus harus bekerja dengan baik” Tegas Presiden Prabowo Subianto.

Usai kegiatan kepada awak media, Gubernur Jatim menyampaikan target dari pemerintah bahwa akhir bulan Oktober Koperasi Desa Merah putih harus sudah beroperasi keseluruhan.

“Kalau di Jawa Timur diharapkan akhir bulan September sudah berjalan semua” terang Khofifah

Menurutnya tercapainya program ini tak lepas dari keseriusan dan kolaborasi Tim Satgas Koperasi merah putih yang terdiri dari unsur lintas kementrian serta sejumlah BUMN.

“Dengan kerja gotong royong semua lini, Insyaallah kita akan bisa mewujudkan ekonomi dari desa oleh desa untuk Indonesia” Imbuhnya.

Untuk mengantisipasi keresahan pelaku usaha mikro karena harga yang ada di koperasi Merah putih lebih murah, menurutnya bahwa regulasi dari pusat harus dirubah jangan sampai kehadiran Koperasi merah putih justru meresahkan pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro yang ada disekitar lokasi.

Ia mencontohkan beras kemasan 5 kg dengan HET Rp. 62.500 rupiah sedangkan di Koperasi merah putih dijual dengan harga Rp. 57.000 rupiah sedangkan di pasaran harganya melebihi itu, maka cenderung masyarakat akan membeli beras di Koperasi merah putih. Oleh karena itu Koperasi merah putih ini harus menjadi agen atau distributor.

“Karena koperasi Merah putih bukanlah pesaing tapi Mitra, maka harus berkolaborasi dengan lingkungan sekitar” ungkap Khofifah.(red)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours