Bayangkan kalau setiap gigi di mulutmu punya akun TikTok.
Setiap gigi bisa bikin video:
Lipsync
POV kunyah keripik
Tutorial nyikat dengan sudut ideal
Storytime: “Gimana rasanya ditambal pakai resin”
Duet behel kiri-kanan nari bareng
Maka muncul pertanyaan besar:
Siapa gigi yang paling cepat viral?
Gigi Seri: Si Bintang FYP
Gigi seri itu jelas modal utama.
Selalu tampil di depan.
Senyumnya tajam.
Sudut pengambilan videonya sempurna.
Mereka bikin konten:
Tutorial senyum miring ala influencer
“Before-after bleaching”
Video duet bareng gigi taring dalam #SenyumChallenge
Followers? Pasti paling banyak.
Tapi jangan salah, mereka juga penuh tekanan:
“Harus putih terus.”
“Nggak boleh ada plak.”
“Satu aja miring, netizen langsung nyinyir.”
Gigi Taring: Si Bad Boy yang Selalu Viral karena Kontroversi
Gigi taring selalu terlihat tajam.
Dia jarang senyum.
Tapi sekali muncul, viralnya nggak kira-kira.
Kontennya?
POV gigitan pertama
“Kenapa aku dibilang sangar padahal cuma anatomi”
Sesi duet dengan gigi seri: “Teman tapi galak”
Komentarnya selalu penuh debat:
“Ini bentuk alami atau hasil modifikasi?”
“Kenapa kelihatan agresif tapi ngangenin?”
Gigi Premolar & Molar: Content Creator Sejati, Tapi Kurang Sorotan
Mereka itu pekerja sunyi.
Bikin konten:
Review tekstur makanan
“Hari ke-15 kunyah rendang tanpa henti”
ASMR kunyahan tahu goreng
Tapi mereka jarang masuk FYP karena letaknya jauh di belakang.
Padahal, engagement-nya stabil.
Konsisten upload.
Jarang drama.
Tapi tidak pernah dapat brand endorsement karena:
“Maaf, kamu terlalu dalam.”
Gigi Bungsu: Viral Karena Jadi Korban
Gigi bungsu muncul terakhir.
Nggak jelas tujuannya.
Sering kena hate comment.
Tapi justru karena itu, dia viral.
Kontennya:
“Day 1: Aku tumbuh. Tapi semua orang nggak suka.”
“POV: Mau muncul, eh malah disuruh dicabut.”
“Curhat impaksi. Sakit tapi tak dianggap.”
Viral? Banget.
Tapi kasihan.
Dunia Forensik Gigi: Yang Viral, Belum Tentu Penting
Nah, kalau semua gigi sudah viral,
kita tanya ke ruang forensik:
“Mana yang paling berperan dalam identifikasi jenazah?”
Dan jawabannya sering kali adalah:
Gigi belakang, karena banyak tambalan
Akar gigi taring, karena bentuknya unik
Gigi bungsu, karena posisinya khas
Bukan gigi depan yang kinclong tapi semua seragam
Viral di TikTok Berguna di Otopsi
Gigi yang kinclong dan viral itu hebat.
Tapi dalam identifikasi:
Yang penting adalah data
Odontogram
Rontgen
Tambalan
Riwayat perawatan
Bukan jumlah followers.
Pesan untuk Para Pemilik Gigi:
Kalau kamu sayang sama gigimu, bantu dia menjadi viral secara forensik:
Periksakan gigi secara rutin
Simpan hasil panoramik
Minta salinan odontogram
Simpan dalam folder yang bukan “download acak”
Update kalau ada perubahan tambalan
Karena satu hari nanti, gigi yang kamu remehkan itu bisa jadi:
“Gigi yang menyebutkan siapa kamu… saat kamu sendiri tak bisa lagi bicara.”
Penutup: Gigi yang Viral Boleh Hebat, Tapi Gigi yang Terdata Lebih Penting
Kamu boleh bangga punya gigi depan putih.
Boleh joget bareng gigi taring di TikTok.
Boleh buat behel konten edukasi.
Tapi pastikan juga…
gigimu tahu ke mana harus bicara saat kamu diam.
Karena gigi itu bukan cuma konten.
Dia saksi.
Dia kartu identitas biologismu.
Tentang Penulis
drg. Fery Setiawan, M.Si adalah dosen FKG IIK Bhakti Wiyata dan penulis yang percaya bahwa di era TikTok sekalipun,
gigi yang paling penting bukan yang viral—tapi yang bisa menyelamatkan identitasmu.
Profil :
https://www./ferysetiawandrgmsiiik2768

+ There are no comments
Add yours