Balita hingga Lansia Terendam Banjir 3 Hari, Pramono Diminta Bantu Segera

Estimated read time 5 min read


Cahaya Sinar Mentari COM
– Warga Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah tiga hari kebanjiran sejak Minggu malam (6/7/2025) hingga Selasa pagi ini (8/7/2025).

Gubernur Jakarta Pramono Anung diminta segera mengirim bantuan.

Aspirasi warga Kebon Pala itu disampaikan Sumiati, istri dari ketua RT di Kebon Pala saat diwawancara Kompas TV, pagi ini.

Sumiati mengatakan, daerahnya sudah darurat lantaran selalu terendam ketika ada banjir kiriman dari luapan Kali Ciliwung.

“Bapak Pramono, saya minta bantuannya di RT 13 Pak, karena kita terlalu darurat, di mana air selalu siaga 1, pasti terdampak. Walaupun siaga 3, itu air selalu datang, pasti ada kiriman,” ujar Sumiati.

Ia juga mengatakan, di wilayah RT-nya ada balita, ibu melahirkan hingga lansia yang terdampak banjir.

Hinggai pukul 07.00 WIB hari ini, ketinggian air masih 1 meter lebih.

“Kalau ada bantuan, tolong dipercepat, karena balita banyak, ada yang baru melahirkan, lansia banyak,” kata Sumiati.

Sumiati pun mengungkapkan kronologi kenaikan air di lingkungan tempat tinggalnya.

“Jam 8 (Senin malam) kan hujan lebat, dia mulai naik jam 9 (Senin malam), tapi sebesarnya ini pukul 5 (Selasa) tadi pagi. Tadi sudah surut jam 4 (Selasa pagi), naik lagi jam 5 sampai setengah 6 (Selasa pagi),” kata Sumiati kepada Kompas TV di lokasi, Selasa.

Sumiati mengeluhkan bantuan yang datang terlambat untuk warga Kebon Pala.

Warga yang kesulitan makanan saat situasi banjir, baru mendapat bantuan nasi bungkus pukul 23.WIB Senin malam.

Mayoritas warga sudah tidur karena kelelahan.

“Pagi ini belum ada sarapan ya. Kita kalau pagi ini kasihan, kan dari kemarin kebanjiran. Makanan kecil, makanan ringan, atau roti, atau biskuit belum ada.”

“Semalam kita dapat bantuan dari PMI jam 11 malam, jadi mereka sudah pada tidur, sudah pada kecapekan, akhirnya nasi di rumah saya banyak ada 70 terdampar saja gitu. Tapi saya mau olah, kan telurnya direbus, ada ikannya. Saya mau olah, saya mau bagi tetangga,” kata Sumiati.

Sumiati berharap, bantuan makanan bisa datang lebih sore sehingga dapat dikonsumsi warga yang masih bertahan di dalam rumah.

“Agak soreanlah, jam 7 jam 8 kita sudah terima, kita masih bisa kasih walaupun hujan. Jam 11 ke atas kan kita sudah capek, sudah tidur.”

“Saya nerima sudah dua kali begini,” jelasnya.

Sumiati juga meminta kepada pihak pemerintah agar menyiapkan bantuan pengobatan gratis, sebab tidak sedikit warga yang mengalami gatal-gatal.

Pagi ini belum ada sarapan ya. Kita kalau pagi ini kasihan, kan dari kemarin kebanjiran. Makanan kecil, makanan ringan, atau roti, atau biskuit belum ada.

Semalam kita dapat bantuan dari PMI jam 11 malam, jadi mereka sudah pada tidur, suadh pada kecapekan, akhirnya nasi di rumah saya banyak ada 70 terdampar saja gitu. Tapi saya mau olah, kan telurnya direbus, ada ikannya. Saya mau olah, saya mau bagi tetangga.

“Pengobatan terutama ya. Mereka kan badan pada sakit, gatal-gatal gitu kan. Kita minta pengobatan gratis.”

“Sama makanan ringan, pewangi buat bersih-bersih, kalau memang ada bantuan. Balita banyak, minta pempers, kasihan mereka, sama makanan bayi,”harapnya.

35 Titik Banjir

Diberitakan sebelumnya, banjir masih merendam Jakarta.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, mengatakan, setidaknya ada 35 wilayah RT tergenang dengan ketinggian 30 sentimeter sampai 1 meter hingga pukul 05.00 WIB, Selasa, (8/7/2025).

Banjir diakibatkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut serta Kali Cengkareng.

“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 35 RT,” kata Yohan saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Selasa.

Titik banjir terbanyak berada di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Barat (Jakbar).

Sementara Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu nihil titik banjir.

Yohan mengatakan sebanyak 321 jiwa mengungsi di masjid dan mushala akibat banjir ini. Adapun lokasi pengungsian yakni 35 jiwa di Masjid Al Ridwan Kelurahan Jati Padang, 40 jiwa di Mushala Sabili Kelurahan Jati Padang, 140 jiwa di Masjid Al Mujahidin Kelurahan Jati Padang.

Lalu 60 jiwa di Mushala Al inayah Kelurahan Pejaten Barat, 11 jiwa di Masjid Al Jabar Kelurahan Pondok Labu dan 35 jiwa di Masjid Alfudhola Kelurahan Kedaung Kali Angke.

Banjir ini juga menggenangi Jalan Adi Karya, Kedoya Selatan, Jakarta Barat dengan tinggi air 40 sentimeter, Jalan Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat dengan tinggi air 30 sentimeter dan Jalan Raya Daan Mogot KM 11, Kedaung Kali Angke dengan tinggi air 20 sentimeter.

Upaya penanganan banjir, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan. “Memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

Berikut sebaran titik banjir di Jakarta pada Selasa pagi:

Jakarta Barat 7 RT

Berikut 35 wilayah RT yang masih terendam banjir:

Kelurahan Kedaung Kali Angke: 4 RT

Ketinggian: 50 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Cengkaereng

Kelurahan Rawa Buaya: 1 RT

Ketinggian: 40 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

Kelurahan Semanan : 1 RT

Ketinggian: 30 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

Kelurahan Joglo : 1 RT

Ketinggian: 30 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

Jakarta Selatan terdapat 25 RT

Kelurahan Bangka: 2 RT

Ketinggian: 100 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

Kelurahan Kuningan Barat : 7 RT

Ketinggian: 95 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

Kelurahan Pela Mampang : 9 RT

Ketinggian: 60 cm Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

Kelurahan Duren Tiga: 4 RT

Ketinggian: 130 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Mampang

Kelurahan Jati Padang : 3 RT

Ketinggian: 85 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

Jakarta Timur terdapat 1 RT

Kelurahan Balekambang : 1 RT

Ketinggian: 30 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi

Jakarta Utara terdapat 2 RT

Kelurahan Kapuk Muara: 2 RT

Ketinggian: 65 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours