Amsakar Achmad: Masalah Pengelolaan Bandara Hang Nadim Butuh Penataan Ulang

Estimated read time 3 min read


, BATAM –

Ada apa dengan Bandara Internasional Batam (BIB) atau Bandara Hang Nadim Batam?

Pernyataan itu muncul usai rapat antara BP Batam dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (9/5/2025).

Kepala BP Batam Amsakar Achmad secara implisit ungkap sinyal ada persoalan dalam pengelolaan Bandara Internasional Batam.

“Transformasi untuk tata kelola bandara ini sudah masuk tahun keempat. Transformasi dari BUBU Badan Usaha Bandar Udara menjadi BIB Bandara Internasional Batam itu konon ceritanya Incheon ada di dalamnya. Konon ceritanya Angkasapura ada di dalamnya. Konon ceritanya Wijaya Karya ada di dalamnya. Konsorsium itu ditopang oleh tiga, tapi pada prakteknya hari ini,” ujar Amsakar Achmad seperti dilansir dari TV Parlemen.

Hanya saja Amsakar tidak mengurai lebih jauh apa yang ia maksudkan.

Ia lantas menutupnya dengan tidak suka mempersoalkan masa lalu.

“Kami tidak juga suka mempersoalkan masa lalu. Pak. Kami sedang ingin memperbincangkan masa depan lebih bagus. Lebih bagus kita tata ulang soal di bandara ini. Dan itulah antara lain kami butuh support pendanaan seperti angka yang tadi sudah kita bahas,” ujarnya.

Rapat BP Batam degan Komisi V DPR sebenarnya merupakan rapat pembahasan anggaran 2026.

BP Batam mengajukan penambahan anggaran 2026 sebesar Rp 2,8 triliun.

Pemerintah memberikan pagu indikatif 2026 sebesar Rp 2,4 triliun.

Amsakar mengatakan, BP Batam memerlukan anggaran sebesar Rp 5,3 triliun di tahun 2026 untuk menjalankan beberapa proyek, termasuk pengembangan Bandara Internasional Batam.

Besaran anggaran idel terbagi menjadi dua komponen yakni program dukungan sebesar Rp 1,09 triliun.

Kemudian rencana program pengembangan kawasan sebesar Rp 4,2 triliun.

“Kami memerlukan tambahan anggaran Rp 2,88 triliun di tahun 2026. Dalam dua tahun terakhir, belanja BP Batam murni dari PNBP dan belum ada APBN,” ujar Amsakar yang didampingi Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra.

Dalam paparannya, terdapat 12 kegiatan bidang konektivitas bandara dengan rencana anggaran Rp 85,35 miliar.

Kegiatan mencakup pembangunan pagar dan jalan perimeter bandara 8 km dan jalan akses kargo baru.


Pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam

Pengelolaan Bandar Udara Hang Nadim Batam sebelumnya dijalankan oleh BP Batam.

Terhitung mulai 1 Juli 2022, Bandara Hang Nadim Batam resmi dikelola oleh PT Bandara Internasional Batam sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP).

PT Bandara Internasional Batam sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dibentuk oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I memiliki saham 51 persen, Incheon International Airport Corporation (IIAC) memiliki saham 30 persen, dan PT Wijaya Karya Tbk memiliki saham 19 persen.

Menurut perjanjian, pengelolaan dan pengoperasian Bandara Hang Nadim akan dilakukan oleh PT. BIB selama 25 tahun ke depan.

Penandatanganan serah terima dilakukan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dan Direktur Utama Pelaksana Badan Usaha Pelaksana PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam rangkaian kunjungannya ke Batam pada Jumat (24/6/2022) siang di lapangan Parkir Bandar Udara Hang Nadim.

Selanjutnya perjanjian kerja sama pada Bandar Udara Hang Nadim akan melibatkan hal-hal sebagai berikut.

  • Renovasi, pembangunan Terminal I, membangun Terminal II, serta seluruh pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat bandara.
  • Membuka jalur penerbangan domestic seluruh Indonesia.
  • Membuka jalur penerbangan Internasional ke Cina, Korea Selatan, India, Thailand, dan perjalanan Ibadah Umrah/Haji untuk pertama kalinya.
  • Mengembangkan tujuan pariwisata kolaboratif.
  • Mengembangkan pasar sebagai paradigma market dan memperkuat Batam sebagai Cargo Hub.(tribunbatam/ath)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours